3:32 PM 0 Comments »
Sabtu, 2008 Februari 09
Apa itu Multi Level Marketing ?
Multi Level Marketing yang selanjutnya kita singkat saja dengan MLM sering
juga disebut dengan Network Marketing, yaitu pemasaran dengan menggunakan
jaringan. MLM sebagai penjualan langsung, masuk kelompok Direct Selling.
(Tarmizi Yusuf, 2002 : 1) Di Indonesia merupakan bisnis “baru”, sehingga
masih banyak orang yang belum paham dan salah paham, padahal bisnis ini
sangat prospektif.
MLM adalah suatu bisnis yang sarat nilai. Nilai-nilai yang terkandung antara
lain membantu banyak orang, mementingkan kelompok diatas kepentingan
pribadi, mengutamakan kerjasama, mengharuskan bersilahturahmi, memperbanyak
kenalan, meningkatkan ukhuwah bersikap positif dan sebagainya.MLM diciptakan
dan dikembangkan oleh orang Amerika, sehingga menimbulkan kontroversial
terutama yang menganggap bahwa amerika dikuasai oleh orang Yahudi. Semua
sepakat bahwa cikal bakal MLM adalah pemasaran produk Nutrilite di
California tahun 1930-an. Kemudian distributornya yang bernama Richard DeVos
dan Jay Van Andel mendirikan Amway, memasarkan produk house hold yaitu
produk yang berhubungan dengan kebutuhan rumah tangga. Sedangkan
distributornya yang lain, Dr. Forrest Shaklee mendirikan Shaklee yang
memasarkan makanan kesehatan. Dari Amerika, bisnis ini menyeberang ke Eropa
dan kemudian masuk ke Asia. Saat ini perusahaan MLM sudah merata ke segala
penjuru Dunia, termasuk Indonesia.

MLM pada dasarnya kegiatan pemasaran yaitu berhubungan dengan promosi dan
distribusi produk yang dilakukan oleh Distributor Independen. Produsen
menyediakan produk untuk dijual ke konsumen. Dalam tata niaga pada umumnya
penjualan produk dilakukan oleh agen-agen yang ditunjuk. Misalkan, sebuah
pabrik pasta gigi berada di samping rumah Anda, tetapi Anda tetap saja
membelinya di warung, di kios, di kedai atau di pasar swalayan. Untuk
diketahui bahwa kedai atau warung tersebut, juga tidak langsung membelinya
di pabrik. Mereka membeli pada agen-agen yang lebih besar lagi di kota,
begitu seterusnya.
Anda tentu pernah mendengar agen tunggal, pedagang besar, distributor,
grosir, pedagang menengah, pedagang eceran. Semuanya itu adalah mata rantai
jalur distribusi produk. Ada agen tingkat nasional, tingkat provinsi,
tingkat kabupaten, tingkat kecamatan dan tingkat desa kemudian baru ke
warung, kedai atau kios. Setiap mata rantai itu pasti mengambil untung untuk
menutup biaya yang harus dibayarnya seperti ;
- biaya gudang
- biaya transportasi
- biaya administrasi dan
- biaya tenaga kerja
Apabila mata rantai yang dilalui itu ada 5 atau 6, sedangkan setiap mata
rantai mengambil keuntungan minimal 15%, maka produk yang dibeli konsumen
sudah menjadi dua kali lipat dari harga pabrik. Belum lagi produk tersebut
harus dipromosikan melalui iklan, baik TV, koran, mapun papan-papan reklame.
Tanpa promosi masyarakat tidak mengenal produk tersebut, atau meninggalkan
produknya pindah ke produk lain yang selalu diiklankan. Iklan itu mahal,
untuk membayar bintang iklan, pajak, biaya operasional TV, biaya cetak koran
dan sebagainya.
Distribusi melalui MLM, mempersingkat mata rantai, sehingga lebih efisien.
Dari pabrik ke perusahaan MLM, kemudian ke Stokis dan seterusnya kepada
anggota MLM atau Distributor. Lebih singkat dan efisien, apalagi Distributor
MLM juga sekaligus sebagai konsumen, sehingga ada penghematan. Untuk
mengenalkan produk kepada masyarakat, fungsi iklan tidak diserahkan kepada
TV, koran atau papan reklame, melainkan oleh Distributor MLM sendiri. Jadi
bukan karena produk itu gelap atau tidak bermutu sebagai alasan tidak ada
iklannya di TV, koran atau papan reklame, melainkan untuk menghemat biaya.
Distributor MLM atau disebut Distributor Independen berbeda dengan
Distributor pada dunia tata niaga pada umumnya. Distributor Independen MLM
adalah seorang yang melakukan kerjasama dengan perusahaan MLM dalam hal
distribusi produk secara langsung kepada konsumen. Distributor MLM bukan
sebagai karyawan dan tidak memiliki target dari perusahaan, namun demikian
memiliki target untuk memajukan usaha sendiri. Peran perusahaan adalah
membantu memberikan bimbingan, pendidikan untuk kemajuan distributornya.
Jadi tugas utama Distributor Independen MLM adalah :
1. Mengenalkan ; yaitu memperkenalkan produk kepada calon konsumen secara
langsung, tidak melalui mass media elektronik atau cetak maupun papan reklame.
2. Menjual; yaitu menjual produk barang atau jasa kepada diri sendiri
sebagai swakonsumsi dan kepada keluarga, teman dan kenalan atau siapa saja.
3. Pelayanan; yaitu pelayanan terhadap kebutuhan konsumen dalam hal produk
dan mitra usaha dalam hal pengembangan usahanya.
4. Mengajak; yaitu mengajak kenalannya ikut bergabung menjadi anggota untuk
mendapatkan harga khusus yang selanjutnya mengembangkan jaringan, sehingga
menjadi sebuah bisnis.
5. Mengajar; yaitu mengajarkan bagaimana menjual produk, mengajak kenalan
untuk ikut bergabung, membantu dan membina mitra.
6. Membina; yaitu mengembangkan jaringan sehingga menjadi kelompok yang
besar dan kokoh dan memberikan motivasi supaya selalu bersemangat.
Distributor berbeda dengan Sales, perbedaan umumnya ada pada status dan
sistem kerjanya. Perbedaan Distributor dengan Sales adalah sebagai berikut :
Distributor menjual terutama kepada diri sendiri sebagai swakonsumsi,
kemudian kepada keluarga, teman dan kenalan. Sedangkan sales menjual kepada
siapa saja meskipun belum dikenal.
Distributor menjual secara berkelompok. Omzetnya adalah total penjualan
pribadi dan anggota dalam satu kelompoknya. Sedangkan sales, menjual
berdasarkan omzet pribadi. Tidak ada kaitannya dengan omzet teman yang
diajaknya ikut sebagai sales. Perhitungan omzet mereka masing-masing.
Target distributor secara pribadi relatif lebih kecil dari omzet Sales.
Perhitungan komisi berdasarkan omzet kelompok sedangkan perhitungan komisi
sales berdasarkan omzet pribadi.
Distributor diperkenankan untuk mengajak teman di bawah koordinasinya
(downline), sedangkan sales mengajak temannya dan bekerja secara pribadi
bukan dibawah koordinasinya. Oleh karena itu distributor menjalankan sistem
penjualan multi level, sedangkan sales menggunakan sistem single level.
Distributor menjual sekaligus dengan menawarkan bisnisnya, sedangkan sales
hanya menjual produknya saja. Dan sangat jarang yang mengajak untuk ikut
juga sebagai penjual, sebab dapat dianggap saingan.
Bagi distributor, menjual hanya sebagian kecil dari kegiatannya. Kegiatan
utamanya adalah mengembangkan jaringan, kemudian membinanya. Sedangkan bagi
sales, menjual merupakan tugas pokok.

0 komentar: